Sabtu, 17 Januari 2009

Shalat dan Berkurban Tanda Bersyukur Kepada Allah

Alhamdulillahirobbil 'alamiin, segala puji hanyalah milik Allah semata.

Jumat 16 Januari 2009 11.26 p.m
Hari ini tugas talaqqi telah ditunaikan, sore tadi. Tafsir surat Al Kautsar yang mengandung arti nikmat yang banyak. Nikmat disini adalah segala sesuatu pemberian dari Allah baik yang berupa nikmat hidup, nikmat iman, nikmat islam, nikmat ilmu, nikmat akal, nikmat agama dan segala nikmat yang telah Allah berikan kepada umat manusia baik yang beriman maupun yang kafir serta pemberian Allah yang berupa petunjuk-petunjuk dan jalan yang benar yang membawa kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Pokok isi Al Kautsar : Allah telah melimpahkan nikmat yang banyak kepada manusia, karena itu bersalat dan berkurbanlah. Nabi Muhammad akan mempunyai pengikut yang banyak sampai hari kiamat dan akan mempunyai nama yang baik di dunia dan di akhirat, tidak sebagai yang dituduhkan pembenci-pembencinya.

Bismillahhirahmanirrahiim.
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Bersyukur sebagai tanda iman kepada Allah atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, tidakkah disana (bumi para Nabi) saat ini sedang diserang dan dikepung oleh pasukan Israel. Kita dengan nyamannya dan begitu tenang, hidup dengan tenang, belajar dengan tenang, dekat dengan saudara dan keluarga, tidak seperti disana, kita hidup dengan serba damai, ingatlah dan sampaikanlah hatimu kepadanya (Palestine).
a. Orang-orang musyrik di Mekah dan orang-orang munafik di Madinah mencemoohkan dan mencaci-caci Nabi dan pengikut-pengikutnya Muhammad yang terdiri dari orang-orang biasa yang tidak mempunyai kedudukan, kalau agama yang dibawanya itu benar tentu yang menjadi pengikut-pengikutnya adalah orang-orang mulia yang berkedudukan di antara mereka.
Sunnatullah yang berlaku di antara hamba-hamba-Nya, bahwa mereka yang cepat menerima panggilan para Rasul adalah orang-orang biasa, orang lemah karena mereka tidak takut kehilangan, karena mereka tidak mempunyai pangkat atau kedudukan yang ditakuti hilang. Dari itu pertentangan terus-menerus terjadi antara mereka dengan para Rasul, tetapi Allah senantiasa membantu para Rasul-Nya dan menjunjung dakwah mereka.
Begitulah sikap penduduk Mekah terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW. Pembesar-pembesar dan orang-orang yang berkedudukan tidak mau mengikuti Nabi karena benci kepada beliau dan terhadap orang-orang biasa yang menjadi pengikut.
b. Orang-orang Mekah bila melihat anak-anak Nabi meninggal dunia, mereka berkata, "Sebutan Muhammad akan lenyap dan dia akan mati punah". Mereka mengira bahwa kematian itu suatu kekurangan lalu mereka mengejek Nabi dan berusaha menjauhkan manusia dari Nabi Muhammad SAW.
c. Orang-orang Mekah bila melihat suatu musibah atau kesulitan yang menimpa pengikut-pengikut Nabi, mereka bergembira dan bersenang hati serta menunggu kehancuran mereka dan lenyaplah sebutan mereka, lalu kembalilah kepada mereka kedudukan mereka yang semula, yang telah digoncangkan oleh agama baru itu.
Maka pada surat ini Allah menyampaikan kepada Rasul-Nya, bahwa tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang musyrik itu adalah suatu purbasangka yang tidak ada artinya sama sekali. Namun semua itu adalah untuk membersihkan jiwa-jiwa yang masih dapat dipengaruhi oleh isu-isu tersebut dan untuk mematahkan tipu daya orang-orang musyrik, agar mereka mengetahui bahwa perjuangan Nabi Muhammad SAW pasti akan menang dan pengikut-pengikut beliau pasti akan bertambah banyak.
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia telah memberi Nabi-Nya nikmat dan anugerah yang tidak dapat dihitung banyaknya dan tidak dapat dinilai tinggi mutunya, walaupun (orang musyrik) memandang hina dan tidak menghargai pemberian itu disebabkan kekurangan akal dan pengertian mereka. Pemberian itu berupa kenabian, agama yang benar, petunjuk-petunjuk dan jalan yang lurus yang akan membawa mereka kepada kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.
Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan Nabi-Nya agar mengerjakan shalat dan menyembelih hewan kurban karena Allah semata-mata, karena Dia sajalah yang mendidiknya dan melimpahkan karunia-Nya.

3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
Makna terputus disini adalah terputus dari Rahmat Allah kepada mereka yang mengingkari Allah. Sesudah Allah menghibur dan menggembirakan Rasul-Nya serta memerintahkan supaya mensyukuri anugerah-anugerah-Nya dan sebagai kesempurnaan nikmat-Nya, maka Allah menjadikan musuh-musuh Nabi itu hina dan tidak percaya. Siapa saja yang membenci dan mencaci Nabi akan hilang pengaruhnya dan tidak ada kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Adapun Nabi dan pengikut-pengikutnya sebutannya dan hasil perjuangannya akan tetap jaya sampai Hari Kiamat.
Orang-orang yang mencaci Nabi bukanlah mereka yang tidak senang kepada pribadi Nabi, tetapi yang mereka benci dan tidak senang adalah petunjuk dan hikmah yang dibawa beliau, karena beliau mencela kebodohan mereka dan mencaci berhala-berhala yang mereka sembah serta mengajak mereka untuk meninggalkan penyembahan berhala-berhala itu.
Sungguh Allah telah menetapi janji-Nya dengan menghinakan dan menjatuhkan martabat orang-orang yang mencaci Nabi, sehingga nama mereka hanya diingat ketika membicarakan orang-orang jahat dan kejahatannya. Artinya hanya kejahatan dan kejelekan sajalah yang akan teringat oleh keturunan mereka atas apa yang telah mereka perbuat kepada Nabi Mumammad SAW dan pengikutnya. Adapun kedudukan Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang menerima petunjuk beliau serta nama harum mereka diangkat setinggi-tingginya oleh Allah SWT sepanjang masa.

Kesimpulan tafsir Al Kautsar :
1. Allah menjanjikan kepada Nabi-Nya bahwa Dia akan memberikan kepadanya nikmat yang tidak ternilai harganya dan janji-Nya itu telah ditepati-Nya.
2. Memerintahkan Nabi-Nya agar mengerjakan shalat dan menyembelih hewan kurban sebagai tanda syukur kepada nikmat tersebut.
3. Orang yang mencaci dan mencela Nabi tidak akan disebut-sebut kecuali kejahatannya saja.
Wallahu a'lamubishowaf.

Kemudian disambung oleh murobbiah tentang Zionis Israel yang telah membuatnya jengkel. Tak hanya dia yang merasakan kejengkelan itu namun seluruh umat Islam di seluah penjuru dunia, atas kebiadaban Israel yang berusaha membumihanguskan tanah Palestine. Alhamdulilah tugas telah terlaksana dengan baik dan lancar setelah beberapa saat sempat mengalami keraguan.

*Dan Allah selalu dekat dengan hamba yang selalu ingat kepada-Nya*