Rabu, 17 September 2008

Htchiii....

Htchiii.....

Alhamdulillah
Yarhamukallah
Yahdikumullah

srllpph

hehehe ada-ada aja ai ai

ai harus kuat ya dek (* gosok-gosok hidung ni dari tadi *)

sungguh menyiksa badan dan terasa berat sekali kepala ini apalagi ditambah jalan berdebu dan asap kendaraan bermotor huhu tambah parah deh, ai gak biasa kena asap apalagi asap rokok... Alhamdulillah ramadhan ini gak ada asap rokok hehe nanti tak sembuh-sembuh deh... malah bisa jadi besok ai gak masuk dan gak bisa ikut ujian tengah semester... hari jum'at besok

bertambah lagi ni sakitnya Allohu Robbii... Alhamdulillah

yah ujian yang begitu mendadak, tak ada persiapan, hanya ada persiapan catatan2 kecil yang bisa membantu dan beberapa print out yang sempat ai pinjam dari kakak
so must go on yah ai
jaga kesehatan dan kondisi badan mu
semoga rencana bulan depan terlaksana.... Amiin

Selasa, 16 September 2008

Tak Bersuara Benar

Masih ada umur untuk posting.... alhamdulillah
Sepulang dari searching something dan pulang kemarin malem, ai merasa sakit ni badan... udah biasa seperti ini, sepulang berhigh-activity dan berbuka bersama maem sembarangan dan tidak tertib lagi (*ada yang marah lho kalau ai gak tertib maem*) wah sungguh berjuta alasan yah ternyata kalau kakak yang berusaha selalu menjaga dan titip pesan supaya adek tertib maemnya...
hmmm alhamdulillahirobbil'alamiin

rasa sakit yang Allah titipkan pada ai sungguh menuai hikmah yang tinggi
sakit tenggorokan yang selalu menjadi awal sakit bener (reallly sick :&), sudah pasti lah jika ai tak sesegera mungkin menjaga kondisi badan dan istirahat cukup, pasti ai udah terbaring deh di kamar tidur, nguat-nguatin untuk tetep jaga puasanya supaya enggak ada yang bolong

setelah sukses dihajar akreditasi maka sukses pula rasa sakit menyerang ai, Allohu Robbiii

tak boleh mengeluh dan tetap berusaha berprasangka baik kepada Allah, Allah selalu memberi yang baik-baik kepada semua hamba-hamba-Nya, Subhanallah... Maha Suci Allah, sungguh....

htchii..... Alhamdulillah

tak bersuara apapun disini, hanya lafal-lafal asma Allah saja yang bergerumuh
Allohu Robbii.... Alhamdulillahirobbil 'alamiin



Senin, 15 September 2008

Menjaga Lisan

Menjaga lisan dari segenap hal yang tidak layak diucapkan. Dosa dan kesalahan anak cucu Adam kebanyakan dilakukan lisan mereka. Tak ada anggota tubuh manusia yang memiliki dosa yang lebih banyak dari lisan.
Diam adalah salah satu pintu kebijaksanaan. Karena itu, jagalah lisanmu, gunakanlah hanya untuk kebaikan. Niscaya dengan itu, engkau akan terbang melayang ke surga.

Barangsiapa mengharapkan keselamatan di dunia dan akhirat, harus menjaga lisannya. Sikap iam tak akan membuahkan sesal. Kerapkali perkataan akan berbuah penyesalan, baik di dunia maupun di akhirat. Sesungguhnya seseorang itu bersembunyi di bawah lisannya; yakni jika ia berbicara, akan segera terlihat apa yang tersimpan di lubuk batinnya.

Wahai anakku, pertimbangkanlah tutur-bicaramu terlebih dahulu sebelum mengucapkannya. Bila tidak, sebaiknya engkau diam dan membisu.

Andaikan diam dan berbicara itu dapat dinilai, maka diam itu emas dan berbicara itu perak. Ini sesuai ungkapan yang mengatakan, "wahai jiwa, jika tuturmu itu bagai perak, maka diammu adalah emas."

Adakalanya berbicara itu emas karena tantangan yang terhampar di hadapannya, dan diam adalah tanah yang bermakna. Umpama berbicara tentang masalah fikih, memberi nasihat tentang aturan agama dan akhlak mulia, serta lain-lainnya. Bahkan tak jarang, sikap diam akan menjadi racun mematikan. Misal, bersikap diam dari menganjurkan kebaikan (amar makruf) dan mencegah kemungkaran (nahi mungkar), atau memberi petunjuk kepada orang yang membutuhkan. Semoga Allah SWT menunjukimu jalan yang di ridhai-Nya dan menjadikan hari esokmu lebih baik dari masa lalumu.. Amin


Sumber : Wasiat Sang Ayah