Kamis, 16 Oktober 2008

Menghisab Diri (Introspeksi)

Hisablah diri setiap malam. Wahai anakku, semoga Allah SWT memberimu kebaikan di dunia dan di akhirat. Hendaklah engkau menghisab dirimu sebelum dihisab Allah SWT; sebagaimana seorang pedagang yang membuat perhitungan terhadap karyawannya sehingga tahu apa yang dilakukan karyawannya itu setiap hari. Hisablah dirimu setiap menjelang tidur sehingga engkau mengetahui segala kelakuanmu sepanjang hari. Jika engkau mendapatkan beberapa kekurangan, seperti maksiat atau pelanggaran syariat, segera beristighfar, bertaubat, seraya merendah kepada Allah SWT dan mengharap ampunan-Nya.

Ubahlah perilakumu dengan amal saleh dan mintalah ampunan kepada Allah SWT. Jika engkau masih merasakan adanya kekurangan, banyak menganggur, lalai, dan menyia-nyiakan kesempatan, didiklah dirimu dengan nasihat dan petunjuk. Kokohkan jalan ketaatan dan perhatikan waktu laksana seorang pedagang yang menjaga waktunya agar tidak berlalu tanpa arti. Janganlah engkau menjual umurmu dengan harga yang murah; bila bermuamalah, lakukanlah dengan teliti dan jeli. Bersyukurlah kepada Allah SWT; mintalah taufiq dan petunjuk. Diriwayatkan para imam bahwa orang yang tidak menghisab dirinya setiap hari, bukan termasuk pengikut mereka. Bila berbuat baik, dirinya akan selalu mengharap tambahan dari Allah SWT; bila berbuat maksiat, akan memohon ampun kepada-Nya.

Beberapa ahli makrifat menceritakan dirinya selalu membawa sebuah pena dan secarik kertas untuk mencatat segala apa yang telah dilakukannya semenjak pagi hari hingga malam menjelang tidur. Jika melihat dirinya melakukan sejumlah ketaatan, mereka langsung bersyukur kepada Allah SWT; namun jika melihat dirinya berbuat beberapa kesalahan, mereka segera memohon ampun kepada Allah SWT.

Diterangkan dalam Shuhuf Nabi Ibrahim as, bahwa orang yang berakal seyogyannya memiliki empat macam waktu. Satu waktu untuk bermunajat kepada Allah SWT; waktu kedua untuk menghisab dirinya; waktu ketiga untuk memikirkan ciptaan Allah SWT; waktu keempat untuk menentramkan jiwa dan hatinya.

Tidak ada komentar: