Jumat, 15 Mei 2009

IT Volunteer

Melihat seorang pejuang open source,,, yang secara konsisten dan tetap berpegang teguh mempertahankan kebebasannya, kebebasan saudara-saudara seperjuangannya, kebebasan rakyat dan negaranya dari ketergantungan pemakaian software ilegal...
Perjuangan... yang -meskipun- ai tak tau bagaimana medannya, bagaimana keadaannya, bagaimana cara yang ditempuhnya, tapi ai bisa merasakannya... seperti yang dirasa disini I wanna get the free
Apa yang bisa ai rasa hanyalah Allah yang tahu, ai bangga dan bersyukur...

Bangga dengan contoh anak bangsa yang berjiwa relawan, yang bangun dari hatinya yang dengan tanpa fondasi IT sebelumnya. Ia terus berusaha dan bersemangat meraih kebebasan, berexplorasi dengan apa yang biasa disebut free open source software. tentu Anda mengetahui apa itu?
Yah, hanyalah sedikit contoh anak bangsa yang berjiwa relawan. ahh ai seolah hanya menghiperbolakannya saja. Sesungguhnya masih banyak pejuang-pejuang disana yang membutuhkan pertolongan, butuh dukungan, terutama support masyarakat, pemerintah, siswa maupun mahasiswa yang sangat berpotensi untuk meneruskan perjuangan dan membebaskan diri dari ketergantungan! dan pembajakan...

Dan di dalam sini hanya bisa berucap namun belum bisa melaksanakannya, masih butuh waktu yang cukup lama untuk berjalan beriringan dengan mereka, butuh teman, sahabat, komunitas terutama dan yang terpenting adalah keyakinan dan keinginan bertekad kuat menerobos dinding penghalang itu, yang diantaranya masih ada berbagai jenis aplikasi yang sudah tertanam di memory dan hardisk ini.

Bersyukur... karena keinginan ini terus ada, masih bernafas dan menemani setiap langkah perjalanan meraih satu kata bebas dan ai berdoa agar keinginan ini takkan pernah mati, Amiin. Siapa sih yang ingin tersiksa seperti ini?
Mana semangat empat tahun yang lalu itu?? Sesungguhnya ilmu ibarat teman yang mengingatkan dan menemani kita untuk berpikir ke depan dan melangkah menghadapi berbagai permasalahan kehidupan dan berusaha untuk menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.

*hanyalah sebuah harapan kecil yang tampak seperti nyala api lilin kecil*

Tidak ada komentar: